Mencontek itu hal yang biasa bagi siswa maupun mahasiswa. Itu kata dia yang belum mengerti artinya kepuasan batin. Mencontek itu hal yang lumrah. Jika hasilnya nanti bagus, senengnya itu tak sebahagia jika murni dia kerjakan sendiri. Nah, mencontek itu pun butuh seni. Bagaimana agar efisien: mempertimbangan biaya dan manfaat. Bagaimana agar tidak boros dan bermanfaat saat ujian berlangsung. Ya ini, seni yang dimaklumkan. Padahal?
Tes itu sebenarnya untuk apa sih? Kalau hanya untuk formalitas mending ndak usah aja. Yang pinter beneran, belahar mati-matian. Pengawas juga harus datang on time. Mubadzir kan kalau disia-siakan. Okelah, ini bukan untuk menghakimi sang pencontek. Tulisan imo hanya untuk memperlihatkan betapa nyeninya orang yang mencontek.
Selama beberapa hari ini, ada tiga teknik mencontek yang di luar prediksi pengawas. Ketiga teknik tersebut pastinya di luar kode-kodean tangan antarpeserta dalam berkomunikasi jawaban pilgand lho ya. Pertama, selembar kertas berbahasa korea terjatuh dari kolong meja. Kedua, ada dua bendel soal di atas meja. Ketiga, ada lembar oret2an yang berisi dialog.
Yuk, kita kupas satu-satu. Pertama, bahasa korea. Luar biasa cerdasnya anak ini sampai-sampai contekan ditulis dengan bahasa korea yang notabene jarang sekali orang Indonesia mempelajarinya. Kedua, dua bendel soal dengan tahun ajaran yang berbeda. Soal tahun lalu yang sudah diberi jawaban dan materi tambahan diletakkan di bawah soal hari-H dan sesekali si peserta tes membuka-bukanya. Ketiga, lembar oret-oretan mata pelajaran atau mata kuliah eksak bukannya diisi oleh angka-angka, malah kata-kata yang tidak lain adalah media komunikasi antarpeserta tes.
Wah wah wah, makin kreatif saja generasi bangsa saat ini. Harusnya sibuk memahami materi, malah sibuk menyusun strategi. Kalau sudah begini, pengawas harus makin jeli. Periksa satu-satu dan pastikan semua jujur. Kalau ini dibiarkan, lama-lama terbitlah buku 1001 cara mencontek. Lantas, mau jadi apa negara kita kelak? Stop kecurangan! Mari berbenah.
No comments:
Post a Comment