"Didiklah anak-anakmu sesuai zamannya karena mereka hidup bukan pada zamanmu" (Ali bin Abi Thalib)
Hadis tersebut menunjukkan bahwa memang kita harus mendidik anak-anak sesuai dengan zamannya. Dan zaman sekarang itu, zaman now-nya abad 21 yang memiliki karakteristik, yaitu:
1. Era digital, bahasa digital. Pendidik harus belajar secara inklusi
2. Belajar dengan cara yang berbeda. Fungsi guru harus berubah menjadi memfasilitasi potensi anak.
3. Lingkungan berskala global. Sekarang kemungkinan besar anak-anak berkomunikasi dengan orang luar negeri.
4. Tidak memiliki karir tetap dan tunggal, gantinya akan memiliki lintasan kerja dengan beberapa karier. Implikasinya, tiap orang harus punya nilai plus. Lulusan apa, harus bisa bekerja di luar apa yang diajarkan dari di mana dia belajar.
Dalam hal pendidikan, berkacalah dari pendidikan Jepang. Di sana, siswa dan mahasiswa dekat dengan jurnal. Bahkan, sampai lupa pulang hingga pak bon di sana berkeliling memantau kepulangan siswa dan mahasiswa.
Kalau di Indonesia, ada kelas yang namanya Harmoko (Hari-hari Omong Kosong), sedangkan di Jepang, mana ada? Jam 8 guru/ dosen datang, tidak lagi ada yang bermain-main di luar. Oleh karena itu, pendidika harus memainkan peran yang maksimal untuk kejayaan pendidikan ke depan.
Dalam dunia pendidikan, dikenal adanya tiga aspek penilaian (kognitif, afektif, dan psikomotor). Ketiga aspek tersebut harus dijalankan bersama-sama dalam pembelajaran. Misalnya, guru meminta anak-anak untuk melingkar kemudian berpindah tempat dalam satu lingkaran tersebut, tetapi tidak boleh berjalan dan berlari. Alhasi, ada siswa yang merangkak, menggelinding, lompat, dsb. Dari kegiatan tersebut diperoleh tiga hal: siswa berpikir bagaimana dia bergerak (kognitif), dia tetap berlaku baik (afektif), dan melakukan gerakan tersebut (psikomotor)
Memang pendidikan zaman now harus dipikirkan secara matang. Kalau sudah begini, nyata pentingnya adanya perencanaan pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sehingga diperoleh pembelajaran yang sesuai zamannya. Adapun konsep pendidikan Abad 21: (Jenifer)
1. Pengajaran yang berpusat pada siswa
2. Pembelajaran yang kolaboratif
3. Pemilih seni, seni untuk pengembangan
4. Sekolah harus milik lingkungannya, menjadi menerangi lingkungannya
Terakhir, bisa kita tarik kesimpulan dari pendidikan abab 21 ini adalah:
1. Pembelajaran sudah melibatkan aspek kognitif tingkat tinggi, yaitu analisis,msintesis, evaluasi, dan kreativitas
2. Sekolah berkolaborasi dengan masyarakat
3. Taksonomi bloom harus diterapkan secara bersama-sama dan berintegrasi dengan aspek yang lain
*) Tulisan ini disusun berdasarkan materi yang disampaikan oleh Prof. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku direktur Pascasarjana UNS yang juga merupakan pembicara pada seminar nasional Forum Mahasiswa Muslim Pascasarjana UNS pada hari Jum'at, 15 Desember 2017
No comments:
Post a Comment