Aku bingung memulai dari mana sementara perjalanan tak mungkin dihentikan. Tanggung jawab semakin banyak dan berat. Setiap hal memiliki masalah yang tak semestinya kubuat pecah. Harus diselami, dimengerti, dan diberi solusi. Ternyata masalah bukan hanya tentangmu. Kalau hanya memikirkanmu, bagaimana dengan waktuku?
Rapuh, aku terlalu rapuh. Ayat-ayat kitab suci yang kuagungkanlah yang menjadikan rem di permulaan emosi. Terlalu naif disampaikan, cukup hanya dipendam. Terlalu bahaya dibicarakan, cukup hanya dituliskan. Aku takut kekuatan ini padam seiring datangnya malam.
No comments:
Post a Comment