Pages

Thursday, 22 March 2018

Mengawas Ujian Super Ketat

sumber foto: dokumen pribadi

Coba deh lihat ekspresi mereka, anak-anakku di kampus. Sepertinya mereka sungguh-sungguh mengerjakan. Ya jelas iya. Dosennya yang satu ini memang khas bagi mereka. Kata mereka saya itu galak, tapi ramah. Loh, kok galak? Lebih tepatnya bukan galak, tetapi lebih ke arah tegas. Saya tahu penilaian mereka dari teman sesama dosen yang pernah bertanya tentang karakter masing-masing dosen. Dipilihlah saya yang paling tegas. Ya, alhamdulillah kalau begitu penilaian mereka terhadap saya. Memang betul seperti itu dan saya tidak tersinggung. Yang penting masih ada embel-embel ramahnya. Ini warisan karakter dari profesi terdahulu saya, penyiar selama 5 tahun menggambleh ria. Haha...

Saya senang sekali melihat kegigihan mereka dalam belajar. Semoga bukan hanya waktu di mata kuliah saya saja ya. Aturan main di kelas saya sungguh ketat: terlambat tidak boleh masuk. Rasanya menyeramkan, tetapi sebenarnya kalau ditelaah dalam-dalam ini malah membuat anak-anak saya semangat. Semangat berangkat kuliah dan tentunya semangat untuk segera bertemu saya. Hehehe...

Itu baru satu aturan. Itu pun aturan harian. Kalau waktu tes, beda lagi. Sebelum tes dimulai, saya benar-benar meminta mereka untuk mengkondisikan diri agar tidak duduk berdekatan. Kursi baris paling depan nempel tembok paling depan. Begitu juga baris kanan, kiri, dan belakang. Semuanya wajib nempel tembok, sedangkan kursi yang lain menyesuaikan. Kalau ada kursi sisa, dilipat. Sadis kan?

Kelihatannya sih nyebelin bagi mereka, tapi kalau tidak dibegitukan mana mau mereka belajar. Ya kan? Sebenarnya ini wujud tanggung jawab dan rasa sayangku pada mereka. Sungguh, aku sangat menyayangi mereka. Aku tak mau mereka hanya duduk, dengar, hilang, dan pulang. Aku mau mereka sungguh-sungguh mempersiapkan masa depan. Toh, mereka juga kan generasi penerus bangsa ini. Siapa lagi kalau bukan mereka? 

Untuk para pendidik di mana pun berada, tak perlu risau mau dilabeli apa oleh peserta didik kita. Kita lakukan yang terbaik dan sistemik untuk mencetak pewaris negeri yang benar-benar terdidik.

Foto dan narasi ini disusun setelah mengawas UTS kelas 6E tahun ajaran 2018 di IAIN Surakarta

No comments: