Tuesday, 15 June 2010
Waktu Luang Berbading Terbalik dengan Etos Kerja
Witing tresno jalaran saka kulino. Senang karena kebiasaan. Senang di sini tidak lagi dalam lingkup perasaan antar manusia, melainkan kesenangan atau kegemaran akibat kebiasaan. Orang yang terbiasa beraktivitas akan merasa sangat aneh jika tidak melakukan suatu hal pun. Seluruh waktunya dipergunakan untuk hal yang tidak dianggapnya sebagai hal yang sia-sia. Dengan menggunakan dan memaksimalkan seluruh kesempatan yang ada, timbul harapan bahwa apa yang dikerjakan saat ini akan berimbas di kehidupan yang akan datang. Alhasil, sangat sulit sekali bagi orang tipe ini menemui waktu luang di setiap harinya. Kalau pun ada, keluangan itu adalah sebuah sisa atau atas unsur kesengajaan. Etos kerja yang tinggilah yang menjadi dasar seseorang memilih jalan hidup ini. Jalan hidup yang seakan waktu menghimpitnya. Akan tetapi, akan berbalik mengejar jika sang waktu acap kali menghindar. Inilah mengapa waktu luang berbanding terbalik dengan etos kerja. Sifat ini mempunyai arti semakin banyak waktu luang semakin tinggi etos kerja seseorang dan sebaliknya. Bagi seorang muslim, hukum ini akan senantiasa dimanfaatkan agar tidak menjadi orang yang merugi sebagai mana lantunan syair yang telah dibawakan oleh Raihan:
Demi masa/ sesungguhnya manusia kerugian/ melainkan yang beriman dan yang beramal sholeh//
Ingat lima pekara sebelum lima perkara/ sehat sebelum sakit/ muda sebelum tua/kaya sebelum miskin/ lapang sebelum sempit/ hidup sebelum mati//
Miss.sehat
Subscribe to:
Posts (Atom)